Saturday, March 25, 2017

OJEK YANG TERTUKAR

Posted by Naila Aliya Marhama at 5:14 PM 0 comments

Ini sedikit cerita seru yang saya alami siang ini..
Hmm dimulai dari apa ya? Bingung saya wkwk
Jadi, dimulai dari kebiasaan saya tiap mau pulang kampung dari Bogor ke Wonosobo naik ojek online.

Haha tenang naiknya enggak sampe Wonosobo juga, saya biasa naik ojek dari B*I Dramaga sampai ke Terminal Baranangsiang. Ya, hari ini saya secara spontan memutuskan untuk pulkam. Kenapa? ya kepingin aja. Rindu ini sudah tak tertahan untuk bertemu keluarga di rumah

Sebenarnya tadi saya ragu-ragu apakah saya bisa pulang atau lebih tepatnya bisa ke terminal dengan cepat? Hal itu karena saya baru bisa pulang dari dramaga jam 2an. Mau pesan ojek online takut ini itu. Takut g dapat, takut ada rusuh-rusuh gitu. Pada taulah kemarin di Bogor ada apa. Mau naik angkot, takut g sampe terminal tepat waktu jika kena macet. Ya sdh Bismillah, setelah isi paketan data saya mencoba pesan ojek online. Ada perasaan was-was kalau g bakal dapat ojek. Lama nungguin finding driver, Alhamdulillah dapat juga. Tak lama si bapak ojek telpon saya. Pertanyaan pertama saya ke bapak "Bisa kan pak? Bapak enggak pake atribut kan?". Alhamdulillah bapaknya bilang "iya mbak saya enggak pake kok. Mbak posisi dimana?". Singkat cerita, saya si bapak ojek janjian di depan suatu bank. Saya pun nunggu depan bank, saya sampaikan pula kalau saya pakai kerudung pink untuk memudahkan si bapak menemukan saya #eyyaa..

Saya pun nungguin si bapak depan bank, rada takut sebenarnya. Saya juga enggak berani sering-sering lihat hape. Takut dicurigai dan nanti ada masalah. Lama nunggu, akhirnya ada bapak-bapak naik motor berhenti depan bank. Si bapak langsung lihat saya, saya pun langsung reflek menghampiri si bapak sambil berkata samar "Pak bima kan?" Si bapak bilang iya. Si bapak turun dari motor dan mengeluarkan helm dari jok. Dalam hati saya mikir, wah pintar banget dah ditambah dengan pakaian plus sepatu rapi kayak pekerja kantoran. Hmm..

Penyamaran yang apik . Segera saya naik ke motor, cuaca terik jalanan pun macet. Tapi tak apa, yang penting saya bisa pulaang hehe. Alhamdulillah.
Selama perjalanan saya kepo ke bapak mengenai kasus yang kemarin. Cerita panjang lebar mulai dari betapa senangnya saya bisa dapet ojek ke terminal dan cerita si bapak yang sempat enggak narik penumpang. Namun, ia beranikan untuk tetap narik. Hmm.. Akhirnya sampailah di jalan belokan Yasiba. Tiba-tiba si bapak berujar sesuatu. Saya pun balas dengan asal, "Ha, gimana pak? Iya saya mau ke terminal baranangsiang". Ntah sebenarnya si bapak bilang apa. Yah, ternyata saya ngaco, si bapak lagi nerima telepon. Karena jadi rada ribet, saya bilang ke bapak "menepi aja pak". Bapaknya pun menepi untuk bisa angkat telpon dengan baik. Dan ternyata...
"Mbak, sepertinya salah penumpang ni." kata si bapak. "Hah? Bapak, pak bima kan?". Saya pun langsung cek hape di tas. Dan ternyata ada 2 misscall dan sms yang inti isinya, mbak ngerjain saya ya?. Astaghfirullah.. Huwwaa salah driver euuy..

Saya turun dari motor, perasaan campur aduk. Merasa bersalah banget. Saya pun langsung nelpon balik si pak Bima. Si bapak ojeknya pun sibuk hapean ngurusin penumpang aslinya. Saya pun cerita  kalau saya salah naik ojek dan ini itu. Semua itu benar-benar enggak sengaja. Suara si bapak rada emosi gitu. Saya dan si bapak ojek saya memutuskan balik ke posisi awal. Tapi akhirnya si pak bima memutuskan untuk menjemput saya di posisi sekarang ini. Si bapak ojek saya pun akhirnya harus balik ke posisi awal, saya nunggu di pinggir jalan dimana enggak ada siapapun.

Bismillah saya pun menanti si pak bima dengan was-was. Alhamdulillah akhirnya si pak bima sampai di depan saya. Huwaaa.. Saya segera naik. Cerita pun dimulai. Diawali dengan saya minta maaf karena bisa smp salah naik, terus ketawa2 gara-gara itu, si pak bima pun minta maaf atas isi smsnya ke saya sebelumnya. Hahaha.

Yeay, perjalanan ke Baranangsiang akhirnya benar berjalan ߘᆴ Di perjalanan saya tanya tentang kasus kemarin, gimana bisa sampe gitu, apa yang memicu, kok si bapak berani narik, serta penampilan si bapak yang g pakai atribut.

Bapaknya pun cerita, ceritanya hampir mirip dengan yang jadi pesan viral di Line kemarin itu. Ya, si bapak salah satu yang terlibat di aksi kemarin. Saya mengkonfirmasi beberapa berita yang ada di media. Dan ternyata hampir semuanya benar. Huwaa. Tapi di media juga ada yang hoax tentang berita aplikasi ojek online di bogor diblokir pemerintah. Itu hoax kawan. Karena berita itulah kemarin sempat pecah lagi rusuh antara angkot dan ojek. Para ojek telah melakukan klarifikasi ke Pak Bima (Arya Bima ߘᄅ Walkot Bogor, bahwa berita sebenarnya adalah adanya pemberhentian sementara penerimaan driver ojek online. Hmm..

Ya, kasus ini sebenarnya tidak murni angkot vs ojek online. Kasus ini sudah dikompori para oknum yang ingin mengadu domba para supir angkot dan driver ojek online. Panjang cerita si bapak, saya pun juga menimpali dengan perasaan para konsumen yang menyayangkan hal ini bisa terjadi. Sampailah saya di terminal dengan cukup bayar 10rb. Murah kan? iyalah. Itu gara2 pake GoPay, jadi ada diskon 50%. Dan you know. saya bisa pake GoPay karena tiba2 dapat voucher 100rb. Wah.. Rejeki sekali bukan?

Saya banyak sekali dapat ilmu dari kejadian siang ini.
Jadi konklusi dari curhatan saya  sebelumnya adalah. Life is complex.
Ya, karena perut bisa berujung maut. Emosi negatif bisa menutup mata hati seorang. Jika semua ini karena masalah rejeki, sebenarnya kita tahu "Setiap orang punya rezeki masing-masing". Namun, ketidaksabaran bisa membuat kacau segalanya.

Saya berusaha tidak membela suatu pihak secara berlebihan. Kita tidak bisa menghakimi suatu pihak tanpa mengetahui alasan sebenarnya ia bertindak seperti itu. Tidak ada yang 100% setan, tak ada yang 100% malaikat, ya itulah manusia. Dimana ada akal dan hati nurani yang akan membuat kita condong ke satu sisi.

Hal lain yang saya pelajari adalah kini kita tinggal di zaman yang semakin canggih. Perkembangan iptek menuntut kita untuk mampu menghadapinya secara bijak, bukan menjadi terseret arus perubahan bukan pula kekeuh tak mau berubah. Jika tak mau berubah menjadi lebih baik, ya rasakan saja dampaknya.

Perkembangan iptek menjadikan muncul berbagai inovasi yang berusaha menjawab segala kebutuhan manusia serta memudahkan tiap aktifitas.
Saya sebagai konsumen yang rasional dan realistis jelas memilih suatu produk & jasa yang lebih banyak menawarkan keuntungan. Keuntungan yang dipilih seperti harga lebih jelas dan terjangkau, mudah diakses, banyak promo, keamanan yang lebih terjamin, kenyamanan dan keramahan dalam pelayanan, serta segala bentuk efisiensi dan efektif yang kita rasakan. Itulah beberapa alasan saya memilih moda transportasi online.

Namun ya kembali lagi setiap konsumen memiliki preferensi masing-masing. Masih banyak pula konsumen yang memilih moda transportasi konvensional karena sudah terbiasa, sudah langganan, harga murah, dsb.

Kini peran pemerintah sangat diharapkan untuk menjaga stabilitas situasi dan kondisi. Ya memang kemarin ada deklarasi damai, namun kata si bapak ojek pun belum semua pihak bisa menerima hal tersebut. Jika tidak segera diselesaikan bisa timbul lagi kejadian lain (naudzubillah..).

Benar kata teman saya, masalah ini tidak hanya tentang si A vs si B. ini masalah sistemik yang harus diselesaikan dari akarnya. Kondisi ketimpangan di negara kita memang masing tinggi. Belum meratanya kesejahteraan masyarakatlah yang memicu konflik horisontal yang kini semakin sering kita lihat.

Lalu apakah bisa semua ini menjadi lebih baik? Lebih damai? Lebih indah?
Pasti bisa! Percayalah Allah takkan menguji hamba-Nya melebihi batas kemampuan hamba-Nya. Kini dibutuhkan ikhtiar dari seluruh pihak untuk bersama memperbaiki ini.
Yes, kita tidak bisa menuntut pemerintah saja sedang kita hanya asik nyinyir sana sini.

Kita yang mendapat rezeki untuk kuliah, memiliki peran penting untuk menjawab segala tantangan, menjadi solusi bukan cuma aksi kosong. Dipundak kita ada amanah dari jutaan rakyat untuk menjadikan bangsa ini lebih baik.

Tulisan ini sebenarnya adalah self-reminder bagi diri saya sendiri. Saya masih banyak kurang ini itu, kuliah saya belumlah baik, ego saya masih tinggi, tapi saya percaya kita semua sedang belajar. Belajar menjadi lebih baik dan bermanfaat untuk sesama.

Semoga berkah dan ridho dari Allah SWT selalu menyertai kita.
Semoga kedamaian selalu menyertai kita semua.
Aamiin..

maaf ya jadi curhat panjang banget hehe.. Sekali lagi ini self reminder buat saya. Jika ada salah kurang mohon dimaafkan (mohon).

Sekian
#salamdamai
#peaceloveandgaul
#atuhjanganrusuh
#damaiituindah
#janganadakonflikdiantarakita

 

Kisahku, Kisahmu, dan Kisah Kita Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review