Sungguh senang dan terharu dapat mendengar kabar baik darimu.
Ya, satu persatu cita-citamu terwujud.
Kenapa aku bisa semelankolis ini? Ku kira aku sudah akan bereaksi biasa saja jika mendengar namamu namun ternyata aku salah.
Aku masih saja berharap jika tanpa sengaja Kita dapat bertemu lalu bertegur Sapa. Hmm.. tapi sepertinya aku takkan bisa bereaksi biasa saja jika benar bisa bertemu denganmu.
Mungkin karena itu pula alasan Allah belum mempertemukan Kita sejak terakhir bertemu beberapa bulan lalu. Iya, belum waktunya...
Mencoba mengingatkan dan menguatkan diri bahwa jangan lagi menggantungkan harapan selain kepada-Nya.
Ya, aku berharap apapun itu semoga Allah senantiasa memberikan kebahagiaan, ketenangan, dan kesabaran bagimu.
Aku berbahagia untukmu