Blog Archive
-
►
2024
(3)
- ► February 2024 (1)
- ► January 2024 (2)
-
►
2023
(10)
- ► September 2023 (2)
- ► August 2023 (2)
- ► April 2023 (1)
- ► March 2023 (1)
-
►
2022
(19)
- ► November 2022 (2)
- ► September 2022 (1)
- ► August 2022 (1)
-
▼
2021
(4)
- ► October 2021 (1)
- ► August 2021 (1)
-
►
2020
(5)
- ► December 2020 (1)
- ► March 2020 (3)
-
►
2019
(18)
- ► December 2019 (1)
- ► November 2019 (1)
- ► September 2019 (2)
- ► April 2019 (2)
- ► March 2019 (3)
- ► February 2019 (3)
- ► January 2019 (2)
-
►
2018
(26)
- ► December 2018 (5)
- ► November 2018 (2)
- ► October 2018 (2)
- ► September 2018 (6)
- ► August 2018 (10)
- ► February 2018 (1)
-
►
2017
(15)
- ► December 2017 (1)
- ► August 2017 (6)
- ► April 2017 (1)
- ► March 2017 (1)
- ► February 2017 (1)
- ► January 2017 (4)
-
►
2016
(3)
- ► December 2016 (1)
- ► March 2016 (1)
- ► February 2016 (1)
-
►
2015
(11)
- ► November 2015 (1)
- ► October 2015 (1)
- ► September 2015 (3)
- ► August 2015 (3)
- ► January 2015 (1)
-
►
2013
(3)
- ► September 2013 (2)
- ► August 2013 (1)
-
►
2012
(3)
- ► August 2012 (1)
- ► March 2012 (1)
- ► January 2012 (1)
-
►
2011
(16)
- ► December 2011 (3)
- ► April 2011 (2)
- ► March 2011 (7)
- ► February 2011 (4)
Labels
- Artikel SukaSuka (3)
- Coretan SukaSuka (12)
- Lagu SukaSuka (4)
- MY NEW FUN PROJECT (1)
- SCHIZO'S FRIEND (1)
Sunday, May 23, 2021
Teringat Kembali
I'm Done
Kenyataannya saat ini memang aku menyukaimu. Namun, aku sangat bersyukur bahwa banyak hal mengingatkanku bahwa berharap pada manusia bukanlah hal yang pantas. Benar kata Awkarin "Sakit itu bukan karena yang kita harap ada tapi tidak ada, namun karena ekspektasi kita sendiri yang membuat kita sakit sendiri". Ya, menyukaimu adalah hal yang pantas dan tak perlu dipungkiri kamu baik, ramah, dan blablabala hahaha.. Aku bisa berikan banyak alasan untuk menyukaimu.
Namun (again) aku kini semakin memahami bahwa menyandarkan rasa yang terbaik adalah pada-Nya dan sebaik-baiknya berharap hanyalah pada-Nya, sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Aku tak mau sakit karena menyukaimu, cukup cerita yang lalu. Tak baik juga mengkambing hitamkan kamu atas sakit yang ku rasa. Kini, Alhamdulillah aku menerima semua ini, tak ku sesali rasa ini dan aku tak mau menyalahkanmu lagi serta tak mau berharap padamu lagi. Bukan karena aku putus asa, bukaaan. Melainkan karena aku yakin Allah akan dan selalu berikan yang terbaik untuk hamba-Nya, Ia takkan mungkin membiarkan hamba-Nya terluka.
Aku harus berubah, menjadi seorang yang shalihah adalah cita-citaku. Menjadi anak yang berbakti, pemuda yang berkontribusi, perempuan yang menginspirasi, dan hamba-Nya yang tak henti selalu mengingat-Nya.
Hingga nanti (Insyaa Allah) ketika aku menjadi istri serta ibu bagi anak-anakku, aku bisa memberikan yang upaya yang terbaik. Lalu siapa suamiku? Ntah aku juga belum tahu, biar waktu yang menjawab. Allah pasti berikan yang terbaik dan terindah pada waktu yang tepat. Maka, lebih baiknya aku berupaya untuk terus belajar dan berjuang menjadi hamba-Nya yang taat.
Tulisan ini bukan karena aku (sok) suci melainkan karena aku tidak suci dan aku ingin berubah mulai saat ini.
Setelah ini ku harap tulisanku dapat lebih berkembang dan tidak terus menerus berkutat tentangmu. Ya, duniaku luas, temanku banyak, dan mimpiku tinggi jadi banyak pula yang bisa ku ceritakan di sini.
So, dear you "terima kasih sudah menjadi inspirasi hingga saat ini, setidaknya aku menjadi produktif menulis wkwkw. Maaf jika aku banyak berharap padamu. Kelak jika kita bertemu aku harap aku tak perlu canggung dan lebay seperti dulu hehe. See you!"