Monday, December 31, 2018

#INIndah

Posted by Naila Aliya Marhama at 3:48 PM 0 comments

Janji Allah untuk terus dan selalu memberikan yang terindah untuk tiap hamba-Nya memang benar adanya. Sungguh dulu tidak menyangka bisa berkuliah di departemen ini padahal sebelumnya memiliki cita-cita yang lain dan bahkan sudah mengenyam bangku kuliah juga di PTN lain.
Ya, berbagai rancangan indah kita dahulu memang tidak bisa menandingi skenario-Nya. Cerita ini berjalan dengan luar biasa, bersama aktor/aktris hebat, dengan plot yang naik turun secara harmonis.
Cerita kami akhirnya lebih manis dari opera sabun, lebih mendebarkan dari film action, dan lebih epic serta memorable dari film sejarah.
Cerita kami masih akan memasuki babak selanjutnya. Ntah bagaimana nanti biar Allah saja yang tentukan sembari kita tak henti berharap akan limpahan rizki, ridho, dan berkah dari-Nya.

Terima kasih untuk kalian #OrangHebat yang sudah berhasil mengukir berbagai cerita, menjawab segala tanya, dan bahkan membungkam segala cemooh.

Kalian #Hebat!

Berbagai latar belakang kita menjadikan keluarga ini indah dan seru. Keluarga yang tak henti belajar arti pentingnya keluarga untuk membentuk SDM yang berkualitas.

Percayalah Indonesia membutuhkan kita para pemuda yang peduli akan peningkatan kualitas sumber daya manusia di tengah era disrupsi saat ini dan kelak. Jangan lengah, jangan menyerah, dan jangan takut karena kalian #Hebat dan pastinya karena kita memiliki Allah Sang Maha Segalanya.

Maka dengan bangga saya Naila Aliya Marhama mahasiswa Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor siap berprestasi dan berkontribusi untuk Indonesia Digdaya!

#IKK52
#IKKLyfe
#TingkatAkhir
#GWWdidepanmata
#Wisuda2019
#SelamanyaKeluarga
#BuildingHumanCapital

Ternyata mengerjakan tugas akhir ituu..

Posted by Naila Aliya Marhama at 3:44 PM 0 comments

Saat ini saya masih di starting point dalam pengerjaan tugas akhir. Masiih pemulaa sekali dan masih sering bingung "iki kudu piye? banjur kepriye?" hehehe dan akhirnya termenung sesaat. Kalau udh pada posisi ini tu ngerasa banget kalau ilmu yang dipunya tu dangkal banget, jadi sedih juga keinget pas kuliah kurang sungguh-sungguh bahkan ditinggal tidur pula 😥.

Diakui atau tidak sistem perkuliahan saat ini itu terbilang sangat praktis dan mudah. Gimana enggak, kuliah pake slide berisi rangkuman materi yg gampang dipahami dibandingkan langsung baca textbook atau jurnal, klo ada tugas searching di google. Nilai juga gampang didapat (ya kebetulan klo bisa hehe) dan yang paling enak adalah dosen yang easy going, memberi kebebasan untuk mahasiswa. Namun, ya sekali lagi saya malah tidak memanfaatkannya dengan baik.

Hal tersebut beda cerita pas jaman bapak kuliah dulu yang wajib banget baca banyak textbook asli, abis itu pas dikuliah kena semprot tapi nilai diakhir jarang banget yg dapat B apalagi A. But, mereka tetap enjoy menikmati proses perkuliahan. Hahaha.. Ya, jadi terlihat bapak dan kawan-kawan seumuran bapak menjadi orang yang tangguh dan gigih belajar hingga saat ini. Salut jadinya...

Proses kuliah udh mudah tu bisa tp krn saya kurang sungguh-sungguh jadinya ya gini masih kagetan ngelihat banyaknya jurnal yang harus direview, baca buku bentar udah ngantuk, dan sekalinya stuck terus main hape (lama pula) hahaha..  Apalagi saya, mahasiswa yang jarang banget ke perpus sekalinya ke perpus jadi baru sadari klo bodo banget krn selama kuliah g rajin baca buku. Huwaaaa... Sedih akutu jadinya...

Ya semoga jadi pembelajaran buat kita semua dan buat dedek2 yang masih di semester awal kuylah inisiatif buat rajin baca buku/jurnal terkait jangan cuma FC slide pas mau ujian aja hehe. Buku itu memang jendela dunia gaiisss..

Tetap semangat Naila... Percayalah Allah memang Maha Baik, Ia ingatkan hamba-Nya melalui banyak cara agar kita bisa menjadi lebih baik.

Semoga kami para #pejuangtingkatalkhir dapat terus belajar, menikmati proses ini dengan baik, tetap optimis, hingga kelak berbuah manis.. #Asyiiqueee..

#TingkatAkhirLyfe
#SelfReminder

[I want to marry with my self]

Posted by Naila Aliya Marhama at 3:42 PM 0 comments

Judul tulisannya terlihat seperti dari seorang jomblo hopeless yak :') wkwkwk.. wait sabar sebelum judge mending baca smp kelar dulu yak wkwk...

Tadi pagi rencananya mau nyicil propen eh ketika kanal youtube dibuka ternyata banyak hal menarik yg ingin dilihat wkwkwk.. Yak gue pun tergoda utk buka itu video2, mulai dari kesaksian seorang penganut hipotesis flat earth wkwkw dan beberapa video di TEDxTalk.
Ya gue suka channel TedxTalk krn kontennya banyak yg menarik dan itung2 latihan bahasa inggris.  Nha TedxTalk itu menyajikan berbagai topik mulai dari isu sensitif seperti SARA hingga topik seru tentang Self (kepribadian). Lagi2 memang kita hrs bijak dalam memfilter konten yg ada. Yg gue suka tu org dikasih panggung utk berargumentasi ada yg based science smp yg memang atas keyakinan pribadi terus didepannya ada penonton banyak yg disitu ngasih atensi dgn baik.
Oh ya sebenarnya gue g sengaja buka tu video krn gue tertarik dgn judulnya yaitu "The person you really need to marry" wkwkwk kepo dong gue. Eh pas gue tonton ternyata diluar perkiraan gue, krn gue kira awalnya bakal ngasih ciri2 jodoh kita :') (seraya di situ gue ngerasa pikiran gue sempit bgt yak wkwk).
Argumentasi yg dibawakan oleh mbak Tracy Mcmillan ini menarik beud menurut gue. Yap dengan diawal dia memperkenalkan latar belakang diri dan keluarganya sempet bikin gue kaget dan rada g percaya. But, ternyata ujian hidup yg dia hadapi memberikan dia banyak pelajaran serta krn ia bisa menerima maka menjadikan dia seorang yg lebih tangguh serta positif, bahkan berani berbagi pengalamannya ke bny org.

Jadi beberapa poin terkait marry with my self yg gue tangkap (dengan ada tambahan dr konsep Self dikuliah dan nasihat dr ortu) adalah somebody yg harus "dinikahi" pertama itu ya diri kita sendiri. Why? Seperti kita tahu salah satu konsep menikah itu adalah komitmen utk selalu menerima pasangan dlm suka-sedih, kaya-miskin, sehat-sakit, any time pokoknya. Kita harus mengenali pasangan kita scr dalam dan mencintai secara tulus, right? Nha konsep itulah yg coba diterapin ke diri sendiri dulu, marry with our self. Yap, apakah kita sudah mengenali diri kita scr dalam, tahu apa yg disuka, tahu cara menjaga diri kita, tahu cara mensyukuri segala nikmat dari-Nya, tahu cara membahagiakan diri kita, tahu cara mengendalikan diri kita, dan tahu-tahu yg lain wkwk.

Well ketika kita tahu banyak hal dari diri kita sendiri actually itu akan mendrive diri kita utk memiliki self esteem yg positif. Kita jadi tdk menggantungkan kebahagiaan diri kita dr penerimaan ataupun penilaian org lain, ya krn kita tahu bahwa bahagia atau tidak itu diri kita sendirilah yg memilih. Serta yg hanya patut kita harapkan adalah Sang Maha Pencipta.

Self esteem yg positif menjadikan kita lebih menyayangi diri kita, lebih prestatif, mensyukuri segala nikmat-Nya, serta lebih strugle dan lenting dlm mengarungi hidup krn ya kita memiliki kepercayaan bahwa Sang Pengasih takkan menguji hamba-Nya melebihi batas kemampuan dari hamba-Nya.

Marry with ourself menjadikan kita akan merasa "cantik", menarik, dan menyenangkan sehingga aura positif itu akan tertular ke orang lain sehingga org lain bisa merasakan hal serupa, yg diharapkan kita dan dia akan melakukan berbagai hal positif bersama #asyique

Bagaimana org lain akan mencintai diri kita jika diri kita sendiri tidak mencintai diri kita secara mendalam?

Well, konsep ini menarik dan jadi pengingat buat gue utk stay positif.
Yap sekali lg yg perlu diingat segala hal yg berlebihan apapun itu memang tdk baik. So, tetap pd koridornya, kenali diri secara baik, senantiasa bersyukur agar kita bahagia dan terima kehadiran org lain dgn sambutan yg positif pula.

and then after marry with ourself kita bisa marry on the right time and place with the right person. #Eyyaa

ini link videonya 👇
https://youtu.be/P3fIZuW9P_M

🌺NAM🌺
-Berlatih menulis di tengah malam pada H1 penghujung tahun-

Credit: Youtube TedxTalk, ortu, dosen, dan semua org inspiratif serta OA-OA penyedia jasa lockscreen wkwk
Silahkan yg mau kasih feedback berupa kritik saran hehe. Luv u

Saturday, December 29, 2018

Pergerakan Luar Biasa

Posted by Naila Aliya Marhama at 6:58 AM 0 comments

Halooo....

I think this is so ridiculous. I read my post before and OMG! Malu doong baca postan sendiri. Rasanya pingin dihapus. Tapi jangan deh. Biar jadi cerita ntar dan itung2 latihan nulis lah yaa..

Wkwkw.. Ini konyol sii hahaha.. Dalam semalam semua berubah haha. G juga si, yaa after long time he texted me. Why? Kok bisa? Pasti gara-gara KKN. Wkwkw... Ntahlah itu KKN masih aja ada cerita. Ya berkat itu pula, dia jadi chat aku. Ya basa-basi si kek "terima kasih" berlanjut ke blablabla.. N u knew gue kek abege yg baru kasmaran. Huwaaaa...
Ya I was so happy for that. Next day, masih chat lagi dan berlangsung lebih lama dengan topik yg receh sereceh recehnya hahahaha.. Yaaa lucuuu sekaliii.. Dan pada satu waktu secara tersurat dia ngajakin main. Ini gila!
Tetiba segala doa gue seperti terkabul begitu saja. Campur aduk yang ku rasa. Penuh tanya? Ini beneran? Is he serious?
Ya gue tanggepin bercanda aja kali ya. Itupun setelah gue belingsakan dulu g jelas. Senyum-senyum yg g henti2. I thought i'm going crazy last night.

G tahu juga si bakal kelanjutannya gimana. I just hope the best for us..
Ya Allah knows the best for us.

See u soon

Thursday, December 13, 2018

Menerima

Posted by Naila Aliya Marhama at 8:24 PM 0 comments

Sudah beberapa bulan sejak mengenalmu dan sudah beberapa bulan itu pula aku merindukanmu.

Ntah kenapa aku tak bisa melupakanmu segala cara ku coba tetap saja kamu ada di hati dan pikiranku.
Atau akunya saja yang tak mau melupakanmu. Ntahlah.
Tenang ini bukan salah kamu.

Iya, aku sendiri yang memilih.
Memilih untuk menyukaimu dalam diam. Aku percaya cinta bisa berwujud dalam berbagai hal. Ntah ini cinta atau tidak, aku senang menyebut namamu dalam doa dan sering ku sampaikan pada-Nya bahwa "kamu orang baik, aku sayang padamu, dan semoga kebaikan selalu menyertaimu".

Aku tak punya alasan untuk membencimu, melupakanmu, atau apapun itu. Aku sadar bahwa mencintai dalam diam tidak mudah, tapi aku memilih ini. Aku percaya jika baik maka Allah akan dekatkan dan jika tidak maka akan dijauhkan.
Dan lucunya meski tak pernah berbincang atau melihatmu secara langsung, rasa ini tak kunjung surut. Aku tak tahu mengapa ini bisa terjadi.

Sejujurnya tak mudah menjalani rasa ini. Tapi ntah mengapa aku tidak bisa berhenti. Lelah untuk menolak atau mengabai rasa, maka aku memilih untuk membiarkannya.

Teruslah kamu bahagia karena aku pasti akan berbahagia pula.

Jika kelak ini membuat luka pasti Allah akan sembuhkan.
Jika kelak ini penuh suka pasti Allah akan satukan.
Jika kelak ini matikan maka pasti Allah gantikan dengan yang lebih baik.
Jika kelak ini tumbuh maka pasti Allah akan tumbuhkan dengan baik.

Aku menerima ini.

 

Kisahku, Kisahmu, dan Kisah Kita Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review