Monday, March 25, 2019

Terima Kasih sekali lagi

Posted by Naila Aliya Marhama at 8:48 AM 0 comments

Tidak mudah menerima ini, aku yang mencinta namun aku juga yang harus meredamnya. Sepertinya belum dimulai namun harus ku akhiri.

Terima kasih untuk luasnya kesabaranmu
Terima kasih untuk tiap hal manis yang kau ciptakan
Terima kasih sudah begitu baiknya padaku
Terima kasih sudah menjadikanku seperti perempuan pada umumnya yaitu merasa dicinta dan mencinta
Namun jujur aku merasa lebih berterima kasih karena. .
Kamu sudah bertahan dengan prinsipmu, tidak menerbangkanku terlalu tinggi, dan tidak pula mendekatiku terlalu dekat

Dulu aku sering mengeluh kenapa kita  tidak mengakuinya saja, menjalani kisah ini bersama, dan seterusnya. Namun, aku tahu kemarin dan saat ini memang belum waktunya. Sehingga Allah mencukupkan kedekatan kita secara cukup tidak kurang dan berlebih. Aku mensyukuri itu.

Layaknya yang lain aku ingin memiliki kisah cinta manis dan romantis dengan kedekatan kita yang dekat. Namun, aku menyadari Allah menciptkan kisah romantisku yang lebih manis, yaitu adanya yakin padamu namun ada kemampuan pula untuk merelakannya. Manis kan? Tapi percayalah penerimaan itu butuh daya, upaya, dan waktu yang tidak sedikit. Aku kini bisa lebih lega dan bahagia karena bisa lebih memahami hal tersebut.

Sebelum mengenalmu aku bisa berbahagia, saat bersamamu aku bisa berbahagia, dan meski saat ini tak bersamamu aku bisa berbahagia pula. Aku harap itu terjadi padamu pula. Dan tentang esok biarkan menjadi misteri yang kelak akan terungkap pada waktunya.

Hanya harap pada-Nya yang menguatkanku
Semoga doa bisa mendekatkan jarak kita pada jarak yang cukup

Aku tak tahu akan seperti apa kisah kita, namun yang aku yakini kita akan memiliki kisah manis apapun itu, bersama ataupun tidak.

Terima kasih.

Wednesday, March 20, 2019

Ku Kira Mimpi

Posted by Naila Aliya Marhama at 5:30 AM 0 comments

Tiba-tiba semalam terbangun dan merasa bingung membedakan ini mimpi atau kenyataan. Ya, aku benar mendengar percakapan dua temanku di tengah malam yang hening. Panjang lebar sekali, namun ada satu atau lebih hal yang ku curi dengar bahwa terlontar kata "aku menyukai dia blablabla...". Dia itu aku.
Sungguh kaget dan tak percaya, is it true? Dan jika tak salah ku dengar pula dia sudah memendam rasa sejak lamaaaa dan dia berhasil terlihat biasa saja di depanku.

Luar biasa! Sesungguhnya di awal aku kaget, takut, dan bingung. Oh seorang aku ini ada juga yang menyukai diam-diam dalam waktu lama. Lalu seketika kepingan-kepingan ingatan bersama tersusun. Ya, kecurigaan yang dulu sempat sekelebat muncul pun terjawab.
Salahkah dia? Tidak, tidak sama sekali.
Senangkah aku? Ntah hal ini masih membuatku kaget dan bingung.
Hal yang harus ku terima adalah memahami bahwa tiap orang berhak untuk melabuhkan hatinya pada siapapun, mengapa begitu? Karena kita pun sering tak bisa memilih untuk jatuh hati pada seorang insan.
Serta mencintai dalam diam apalagi dalam waktu cukup lama pula bukanlah hal mudah. Aku sangat paham itu.

Lalu aku harus bagaimana? Ntah lah, kondisinya saat ini aku sedang mencintai seorang insan pula yang ntah mengapa juga penuh tanda tanya haha. Namun, aku menikmatinya karena ya musti bagaimana lagi.

Kini aku menyadari, tiap insan punya potensi untuk dicinta maupun mencinta. Kedua hal tersebut merupakan energi positif yang harus semakin membuat kita tumbuh dan berkembang secara lebih baik. Aku sadar rasaku pada dia yang kini ku cinta, menjadikan aku sadar bahwa bukan dia yang harus ku harapkan melainkan pencipta-Nya. Aku harus bisa menyadarkan segala harap dan doa ini hanya pada-Nya bukan mahluk-Nya.
Kini yang harus ku kejar bukanlah dirinya namun ridho dari Sang Pengasih.
Allah tahu yang terbaik untuk tiap insannya. Percayalah segala ikhtiar  hamba-Nya takkan sia-sia, akan Allah jawab dengan jawaban terindah.

Dan untuk temanku...
Terima kasih jika (benar sudah) menyayangiku sejak lama. Aku juga kaget kenapa aku harus mengetahui ini dengan cara tak sengaja aku curi dengar percakapanmu dengan yang lain di ruang sebelah. Aku tak bisa memberi apa-apa, biar Allah yang beri untukmu.

Aku mengerti bukan hal mudah menjalani itu semua sampai saat ini tapi percayalah kita semua pasti bisa melewatinya.

Saturday, March 2, 2019

Maaf ya...

Posted by Naila Aliya Marhama at 8:23 PM 0 comments

Hari ini banyak emosi yang ku alami.
Dan memutuskan hal ini bukan perkara mudah.

Aku tidak bisa memintamu memahami aku, karena kamu bukan siapa-siapa serta lebih dari itu aku pun juga susah memahami diriku sendiri khususnya terkait denganmu.

Harusnya aku tulus, harusnya aku tidak perlu mengharap apa-apa. Tapi sepertinya aku tidak tulus dan kini aku sudah berada pada posisi tidak baik (karena mengharapkanmu).

Sudah berulang kali dikata, jika kamu sudah berharap pada manusia kamu juga harus siap kecewa.

Harusnya urusanku sudah selesai dengan menyukaimu saja (tak perlu dibalas), tapi ternyata aku tidak sekuat itu. Maafkan aku...

Aku percaya Allah mencintaimu, sangat mencintaimu. Maka yakinlah!

Allah menggariskan inipun karena Allah tahu yang terbaik untuk kita.

Biar aku lebih tata perasaan ini, izinkan aku lebih dalam lagi jatuh cinta pada-Nya, lebih yakin lagi mengharapkan-Nya, serta lebih kuat lagi menghadapi tiap hal ini.

Maafkan aku...
Semoga Allah senantiasa menjagamu dan menguatkanmu.

 

Kisahku, Kisahmu, dan Kisah Kita Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review