Monday, September 24, 2018

Nanti

Posted by Naila Aliya Marhama at 12:41 PM 0 comments

Nanti aku akan bertemu dengannya...
Rasanya campur aduk ntah lah.
Pastinya senaaaang hehe.

Lalu baru saja aku mendengar sebuah nasihat bahwa tanda orang beriman adalah yang bisa sabar. Sabar atas segala hal dalam mengendalikan perasaan pula. Aku jadi tersadar bahwa selama ini aku tak cukup sabar. Sering aku lalai, sering aku tergesa, sering aku menjadi meledak-ledak karena yaaa aku tidak sabar.

Astaghfirullah...
Maafkan aku... Aku jadi tahu bahwa selama ini aku yang salah. Terima kasih ya Allah sudah mengingatkanku. Dan jujur sekarang aku takut untuk bertemu dengan dia. Karena ya well akulah yang banyak salah.

Namun, Bismillah ku beranikan diri untuk bertemu dengannya. Karena masalah ini harus diclearkan. Aku harus menghadapi ini. Kelak seperti apa jalan kita aku pasrahkan pada-Mu. Kau tahu yang terbaik untuk hamba-Mu.

Saturday, September 22, 2018

Memulai Bicara

Posted by Naila Aliya Marhama at 11:21 PM 0 comments

Aku tahu apa yang kamu lakukan pasti memiliki alasan.
Kamu orang baik sama seperti yang lain. Maka aku mencoba berdamai dengan hati, menahan ego, dan mencoba memaafkan.
Sungguh ini ternyata membuatku lebih ringan...
Aku ingin kamu tahu, aku takkan membuatmu berada dalam rasa bersalah yang tak jelas serta yang tak kunjung usai.
Mari bicarakan ini. Mari selesaikan ini..
Biar apa kata dunia, aku takkan menyerah kepada orang-orang yang ku sayangi. Maka tak apa aku yang memulai bicara.
.
Mungkin dengan cara ini pula semoga Allah lebih menjadikanku ikhlas menerima segala realita.
.
Sungguh aku takkan memaksa lagi agar cerita ini berjalan sesuai anganku.
Biar cerita ini berjalan sesuain arahan-Nya. Sang Maha Sutradara tahu yang terbaik untuk aktor-aktornya...
.
Maka jika ternyata masih ada rasa rindu dan sayang untukmu izinkan aku tetap bisa mengutarakannya.
Ya, akan ku utarakan kepada-Nya. Biar Ia saja yang sampaikan kepadamu.
.
Jika baik maka didekatkan dan jika tidak baik maka akan didekatkan pada hal lain yang lebih baik.
.

Friday, September 21, 2018

Maafkan aku

Posted by Naila Aliya Marhama at 9:32 AM 0 comments

Setelah kian lama akhirnya aku mulai tersadar.
Aku yang salah. Aku yang terlalu berharap tinggi dan aku sendiri yang kecewa begitu dalamnya.
Maka maafkan aku...
Izinkan aku untuk perlahan menata ulang ini. Hingga kelak ketika kita bertemu yang ada hanya bahagia, tak ada rasa amarah atau sebal.

Hingga nanti ketika kita berbincang lagi, cerita kita mengalir dengan manisnya. Berdebat dengan hangatnya serta bercanda dengan serunya.
Semoga segera yaa...

Namun jika cerita berjalan dengan alur yang berbeda aku berharap kita sama-sama bahagia dan menikmati peran itu.

Aku menunggumu...
Aku merindukanmu...

Tuesday, September 11, 2018

Karena

Posted by Naila Aliya Marhama at 3:19 PM 0 comments

Karena menyukaimu itu tak mudah maka haruskah aku berhenti atau tetap bersabar dalam upaya?
Karena menunggumu itu banyak ketidak pastian maka haruskan aku pergi atau tetap menantimu?
Karena memikirkanmu itu melelahkan haruskah aku melupakanmu atau tetap mengingatmu dalam memoriku?

Karena aku tak tahu akan jawaban dari beragam pertanyaan itu, maka aku serahkan saja kepada Sang Pengasih.
Karena bukan hal mudah mengendalikan perasaanku maka aku berharap sang Penyayang mampu menjaga hati dan pikiran ini.
Karena ia adalah hamba-Nya yang baik maka aku berdoa agar ia selalu dilindungi oleh sang Maha Baik.

Sunday, September 9, 2018

Sudah

Posted by Naila Aliya Marhama at 5:04 AM 0 comments

Menunggu. Iya ku tunggu.
Tak jarang rindu telah ku titipkan pada-Nya.
Banyak doa yang dipanjatkan pada-Nya agar kamu bahagia.
Dan pada titik ini aku sadar, sudah waktunya aku menghentikan hal ini, hidup dalam imaji sendiri.
Hidup adalah beragam kenyataan yang harus dihadapi bukan hanya dipikirkan saja.
Dan untuk kamu, kamu bukan lagi nyata yang ku harapkan. Kini aku skan lebih banyak bersandar pada-Nya, menaruhkan segala harap pada-Nya.
Harapanku untuk semua kebaikan di orang sekitar bukan hanya kamu.

Kamu.
Kamu adalah sebentar kisah yang takkan ku sesali karena akan aku selesaikan dengan lapang dada.

Aku memulai mengajakmu bicara karena aku ingin menyelesaikan ini dengan segera, kamu tahu lelah sekali hidup di persepsi akan mu.

Tenang aku akan berusaha lebih mengendalikan perasaan dalam tiap hal dan jika kamu mendengar ada orang lain yang berbicara akan kita, tersenyum saja. Mereka tak tahu yang sebenarnya terjadi, tak perlu dijelaskan karena bukan itu yang dibutuhkan. Cukup sudahi saja "dia orang baik, dia temanku"

Kini aku berhenti menunggu karena aku harus bergegas ke perjalanan selanjutnya.

Sunday, September 2, 2018

Keep Calm

Posted by Naila Aliya Marhama at 9:47 PM 0 comments

Semakin waktu aku semakin diingatkan dengan beragam cara, bahwa yaa aku harus mengendalikan diriku, baik pikiran dan perasaan. Ya, aku terlalu sibuk berkutat dengan imaji-imajiku. Ini gila! Membuatku sedih dan bahagia SENDIRI. haha.. Kini aku hanya bisa menertawakan diri ku sendiri. Jujur aku tak marah, kecewa, ataupun malu pernah memiliki rasa ini bahkan bertindak bodoh saat di chat pun, ya sudahlah mau bagaimana lagi. Sudah terjadi.

Kalau kata Hanan Attaki dkk cinta sebenarnya itu tak terdefinisikan, tanpa karena, dan hanya bisa dirasakan. Jadi ya apa yang ku rasakan ituuu.. ntah lah bisa dibilang apa.

I'm romantically hopeless? Hahaha.. tersindiri banget si baca tulisan terkait itu. Ya, kita kadang menganggap berlebihan seseorang yang berbuat baik pada kita, lalu dengan seenaknya kita merangkai pikiran kita dengan mudahnya bahwa ya he/she is the one.
Hahaha.. Ya, hubungan itu timbal balik, jika hanya dari satu sisi ya sudaah tanpa batas dan tanpa balas itu namanya hehe..

So, mulai sekarang tak masalah aku masih memiliki rasa ini. Namun, aku harus meyakinkan diriku sendiri bahwa ya perasaan ini yang harus mendevelop diri aku ke arah lebih baik. Bukan malah menjeremuskan ku pada hal-hal buruk yang aku ciptakan sendiri.

Kamu orang baik, ya pantas dan sudah sepatutnya orang lain baik padamu. Begitu aku kepadamu, aku juga ingin jadi orang baik yang berusaha bertindak atas dasar menyayangi tiap mahluk ciptaan-Nya.

Segera jika mungkin nanti kita bertemu, aku akan tersenyum padamu dan semuanya akan baik-baik saja. Tak ingin ada imaji lebay dan persepsi buruk akanmu.

Tak perlu risau akan bersama siapa nanti aku. Hal yang perlu ku persiapkan lebih besar lagi, adalah mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dsri sebelumnya.

Semangat Naila!

Baca Are You Romantically Hopeless?Karya Sadika (memberikan sudut pandang baru)

 

Kisahku, Kisahmu, dan Kisah Kita Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review